BIOGRAFI||
ZULFIKAR ADI BIMA SAKTI WIBOWO
Lahir tanggal 5 Juli
1995 di sebuah kota Karisedenan Kediri Jawa Timur. Anak semata wayang dari
pasangan suami istri bapak Sriyadi dan Ibu Wiwik Nuraeni. Beberapa orang
mengenal saya dengan sebutan nama Bima. Banyak si yang protes akan panjangnya
nama saya, tapi mau gimana nama adalah doa dari orang tua jadi cukup saya
syukuri. Ayah saya seorang wiraswasta dibidang perdangan. Ibu saya seorang ibu
rumah tangga dan membantu pekerjaan orang tua saya. Saya lahir dari keluarga
yang sederhana bahkan bisa dibilang untuk makan sehari pun harus bekerja
seharian penuh dari pagi sampai larut malam. Saya juga harus membantu orang tua
saya bekerja, ini semua juga demi masa depan keluarga saya. Alhamdulilah Tuhan
tak pernah tidur, doa yang saya panjatkan, usaha yang saya lakukan dengan penuh
perjuangan merubah hidup keluarga saya
menjadi lebih baik. Saya syukuri sampai saat ini saya masih bisa
melanjutkan sekolah sampai jenjang Universitas.
Saya lahir di Kediri
tapi besar di Purworejjo, sebuah kota kecil di bagian selatan provinsi Jawa Tangah.
Disebut juga kota pensiunan karena banyak para pensiunan yang mencari kota yang
tenang dan tak terlalu banyak kegaduhan. Jika malam tiba , kota bagaikan kota
mati tanpa aktifitas yang terlalu menarik. Tapi saya besar berkembang juga di
koya kecil tersebut. Saya bersekolah di SDN Sebomenggalan Purworejo, lanjut ke
SMPN 6 Purworejo, dan SMKN 1 Purworejo jurusan Arsitektur. Dan sekarang saya
lanjut belajar sebuah Universitas swasta terkemuka di Indonesia yaitu
Universitas Muhammadiyah Purworejo. Fakultas Pertanian, Prodi Agribisnis. Saya adalah
pecinta Olahraga terutama sepak bola. Beberapa kejuaraan tingkat kabupaten
sampai nasional pernah saya jalani. Paling membanggakan saat saya terpilih 30
besar untuk seleksi Timnas sepak bola Indonesia Under 19 di Gorontalo. Tapi apa
mau dikata mungkin saingan yang begitu hebat dan akhirnya saya tak mampu
mengikuti persaingan dan tertendang keluar dari 23 besar. Tapi semua pasti ada
hikmahnya, pengalaman itu yang tak bisa saya lupakan bertemu pemain kelas atas
yang sampai sekarang masih kita dukung perjuangannya.
arek jawa timur brow,, heleh ternyata kau begitu hebat punya bakat yang terpendam. tetap semangat kawan.
BalasHapus